BAB I
PENDAHULUAN
Nama Usaha : Lawu Herbal
Bidang Usaha : Produk makanan
Nama Produk : Coklat Tentrem Jejamuan
Alamat : Jalan Mawar Dimoro No.3 RT 02/ RW 10, Karanganyar,
Solo,
Jateng 57700
Budaya merupakan suatu aset yang perlu
dilestarikan. Jamu merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Namun,
seiring dengan perkembangan zaman, jamu semakin kurang diminati masyarakat.
Padahal, jamu memiliki khasiat yang sangat baik bagi kesehatan, karena terbuat
dari bahan-bahan herbal yang mudah didapatkan di Indonesia.
Coklat
merupakan produk makanan yang banyak diminati. Olahan coklat memiliki cita rasa
yang manis, sehingga banyak orang yang suka mengonsumsi coklat. Selain itu,
coklat juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Oleh karena itu,
kombinasi antara coklat dan rempah herbal dapat menjadi suatu produk yang
memiliki potensi pasar prospektif sekaligus menyehatkan. Salah satu produk
inovatif kombinasi antara coklat dan rempah yaitu “Coklat Tentrem Jejamuan”.
Coklat Tentrem Jejamuan sebagai alternatif konsumsi jamu dengan cara yang
praktis dan rasa yang enak.
BAB II
EXECUTIVE SUMMARY
Coklat Tentrem Jejamuan
merupakan inovasi baru dengan mengkombinasikan coklat dengan berbagai rasa
rempah herbal. Tujuannya untuk
menyuguhkan produk yang menyehatkan secara inovatif dan dikemas dengan menarik.
Coklat Tentrem Jejamuan diproduksi sebagai alternatif masyarakat untuk
mengonsumsi jamu secara praktis dan menyehatkan dengan cita rasa yang lezat.
Produk yang inovatif
tersebut sangat prospektif jika didukung dengan pemasaran yang baik. Untuk
mendukung pamasaran produk, Coklat Tentrem Jejamuan dijual dengan kemasan yang
menarik dengan menonjolkan sisi tradisional dan ramah lingkungan. Coklat Tentrem Jejamuan juga menyediakan berbagai
cita rasa rempah herbal, seperti jahe, kunir, kayu manis, dan rosella. Namun, untuk usaha yang akan dilakukan hanya
memilih cita rasa Jahe dan rosella. Pemilihan variasi rasa tersebut berdasarkan
pada analisa permintaan pasar yang paling banyak peminatnya dari survey hasil
penjualan produsen pada beberapa outlet.
Segmentasi pasar Coklat
Tentrem Jejamuan adalah semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.
Keunggulan produknya ialah memiliki banyak khasiat serta bebas bahan pengawet.
Penetapan harga sesuai dengan perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan produk. Kegiatan yang dilakukan untuk menarik konsumen ialah dengan
memberikan bonus kepada konsumen dengan pembelian minimal 2 produk Coklat
Tentrem Jejamuan. Bonus yang diberikan berupa voucher facial di salah satu skin
care terkemuka di Solo, dengan ketentuan pembelian dua produk Coklat Tentrem
Jejamuan seharga Rp 50.000,00. Hal ini dilakukan sebagai upaya menarik konsumen
untuk membeli produk Coklat Tentrem Jejamuan.
BAB
III
VISI
DAN MISI
A.
VISI
Menjadi perusahaan yang menghasilkan
coklat herbal berkualitas terbaik dan menjadi pilihan utama bagi konsumen lokal
maupun interlokal.
B.
MISI
1. Memproduksi coklat herbal dengan cara sederhana
dan tradisional tanpa mengesampingkan
kebersihan dan kehalalan produk.
2. Menjunjung tinggi asas kekeluargaan dalam
perusahaan.
3. Menghasilkan produk coklat herbal yang
dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan dari berbagai usia karena tiap rasa
memiliki khasiat bagi kesehatan.
4. Pengemasan
dengan besek untuk meningkatkan kesan tradisional pada coklat herbal dengan
tujuan menarik minat konsumen lokal maupun interlokal.
5. Mengolah limbah dan senantiasa menjaga
kebersihan lingkungan kerja agar tetap nyaman dan sehat.
BAB
IV
ANALISIS PRODUKSI
A. PROSES PRODUKSI
Proses
produksi dilakukan dengan cara sederhana dan tradisional. Hal ini dilakukan
untuk memasukkan kesan tradisional pada coklat herbal, selain itu juga
dikarenakan keterbatasan peralatan produksi. Meskipun dilakukan dengan cara
tradisional, namun tidak mengurangi konsep kebersihan selama proses produksi
berlangsung. Selama proses produksi, seluruh pekerja maupun pengunjung yang
memasuki dapur harus menggunakan masker dan sarung tangan steril. Bahan-bahan
yang dibutuhkan antara lain Dark Cooking
Chocolate dan rempah. Sedangkan alat yang dibutuhkan kompor gas, sendok
makan, mangkuk dan cetakan coklat.
SKEMA
PROSES PRODUKSI
Berikut
skema proses produksi coklat herbal yang kami produksi:
1. Siapkan
Dark Cooking Chocolate
2. Siapkan
10 macam bahan serbuk jamu
3. Serut
coklat batangan hingga tipis
4. Panaskan
panci berisi air di atas kompor
5. Masukkan
mangkuk ke dalam panci berisi air mendidih
6. masukkan
coklat serut hingga meleleh
7. Masukkan
serbuk jamu yang ingin dibuat, campurkan dengan lelehan coklat, aduk rata
8. Masukkan
pada cetakan
9. Masukkan
dalam freezer ± 10-15 menit, hingga mengeras
10.
Kemas dengan aluminium foil dan masukkan
pada kemasan, produk siap dijual
Keunggulan
produk kami salah satunya adalah meskipun diproduksi secara tradisional, namun
kualitas dan kebersihannya tetap terjaga hingga coklat herbal ini baik dan aman
dikonsumsi.
B. BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA
BAHAN BAKU
|
KEBUTUHAN
RATA-RATA PER BULAN
|
SUMBER
|
Dark
Cooking Chocolate
|
50 kg
|
Agen Coklat Batangan
|
Rempah
|
30 kg
|
Pasar
|
BAHAN PENOLONG
|
KEBUTUHAN
RATA-RATA PER BULAN
|
SUMBER
|
Plastik Aluminium
Foil
|
1000-2000 pcs
|
Toko Plastik
|
Label Kemasan
|
1000 pcs
|
Percetakan
|
Kemasan Coklat
|
1000 pcs
|
Percetakan
|
Kemasan Besekan
Cokelat
|
1000 pcs
|
Pasar
|
Plastik Pembungkus
|
50 kg plastik bening
|
Toko Plastik
|
Silica gel
|
10 kg
|
Pasar
|
C.
KAPASITAS
PRODUKSI
FASILITAS
DAN MESIN PRODUKSI YANG DIMILIKI
FASILITAS DAN MESIN PRODUKSI*
|
KEBUTUHAN
RATA-RATA PER BULAN
|
SUMBER
|
Rumah
|
1
|
Rp.500.000.000,00
|
Pekarangan
|
1
|
Rp.1.000.000,00
|
Sepeda Motor
|
1
|
Rp.5.000.000,00
|
Gunting Kemasan
|
5
|
Rp.60.000,00
|
Kompor Gas
|
1
|
Rp.1.500.000,00
|
*)
tanah, bangunan, mesin dan peralatan
produksi
KAPASITAS PRODUKSI RATA-RATA PER
BULAN ± 1000 KEMASAN, UNTUK 1 KEMASAN BERISI 6 PCS.
D.
RENCANA
PENGOLAHAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH PRODUKSI
Limbah yang
dihasilkan dari produksi coklat herbal adalah kemasan Dark Cooking Chocolate. Kemasan tidak dibuang melainkan dibuat
kerajinan tas yang kemudian dijadikan bonus bagi konsumen yang membeli 5 besek coklat
herbal sekaligus.
BAB V
DESKRIPSI
USAHA
A.
Produk yang dihasilkan
Produk yang
dihasilkan adalah Coklat Tentrem Jejamuan
khas Karanganyar yang terbuat dari Dark
Cooking Chocolate yang diolah dengan pilihan rasa yang bervariasi, terdapat
10 pilihan rasa yaitu jahe, rosella, temu mangga, kunyit, cabe jawa, lada hitam,
kayu manis, kunyit asam, kunir putih, temu lawak. Produk ini merupakan bentuk
inovasi yang disediakan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan
mengkombinasikan coklat dan jamu, menyuguhkan produk sehat yang dikemas menarik
dan inovatif dengan kombinasi coklat dan jamu yang tepat. Selama ini jamu
memiliki image rasa pahit, namun
dengan mengkonsumsi Coklat Tentrem
Jejamuan akan di dapat rasa yang unik dan menyehatkan.
B.
Ruang Lingkup Bisnis
Produk Coklat Tentrem Jejamuan dalam ruang
lingkup bisnisnya menggunakan konsep Retail, jadi kita melakukan pemasaran
produk jadi dari perusahaan Lawu Herbal yang berupa Coklat Tentrem Jejamuan khas Karanganyar yang mengangkat atau
memberikan variasi rasa jamu yang di mix dengan coklat yang mempunyai rasa
manis.
C.
Personalia Pengusaha Retail
a.
Direktur Umum :
b.
Manajer Keuangan :
c.
Manajer Operasional Pengadaan Produk :
d. Manajer
Pemasaran :
e. Manajer
SDM :
D.
Latar belakang identitas pengusaha
BAB VI
RENCANA
OPERASIONAL PENGADAAN PRODUK
A. Pemilihan
lokasi Pengadaan Produk
Dalam
pengadaan produk kami melakukan pembelian dari Karanganyar dimana Coklat Tentrem Jejamuan di produksi,
selain lokasinya yang dekat dengan segmentasi pasar yang dituju, dan mengurangi
resiko kerusakan saat pengangkutan dari rumah produksi ke tempat pemasaran,
selain itu dapat mengurangi biaya transportasi.
B. Rencana
tata letak (layout) termasuk IMB, Amdal
Untuk
tata letak rumah produksi sendiri berada di Jalan Mawar No. 03 Dimoro Rt 2 RW 10
Desa/Kelurahan Karanganyar Kecamatan karanganyar Kabupaten karanganyar,
sedangkan untuk pemasaran kami memilih tempat yang dekat dengan segmentasi
pasar kami dari semua kalangan dan ditempat strategis.
C. Proses
Operasional Pengadaan Produk
Proses operasional dalam pengadaan produk kami
melakukan pembelian produk satu kali dalam jangka waktu 1 minggu, alat transportasi
kami menggunakan motor untuk mengambil produk dari rumah produksi sebanyak 10
box dalam jangka waktu penjualan 1 minggu, sehingga dalam 2 minggu dapat
dilakukan 2 kali pembelian dengan 20 box. Dalam proses produksinya sendiri
Coklat Tentrem Jejamuan ini memerlukan waktu 1 hari mulai dari persiapan bahan
hingga proses produksi dan pengemasan, berikut adalah proses produksi pembuatan
Coklat Tentrem Jejamuan oleh Perusahaan Lawu Herbal :
a. Menyiapkan
Coklat Batang dan satu rasa jamu yang akan digunakan (jahe, rosella, kunir
asam, temu manga dll)
b. Memotong
atau menyerut coklat hingga tipis kemudian dimasukkan ke dalam mangkuk.
c. Memanaskan
panci besar yang berisi air diatas kompor sampai mendidih lalu meletakkan
mangkuk yang berisi irisan coklat ke dalam panci yang berisi air mendidih
diaduk sampai coklat meleleh.
d. Memasukkan
rasa jejamuan kedalam coklat yang meleleh aduk sampai merata.
e. Masukkan
pada cetakan, lalu masukkan kedalam freezer 10-15 menit.
f. Kemas
dengan alumunium foil, masukkan kedalam kemasan.
g. Kemudia
produk siap di pasarkan.
D.
Keadaan gedung dan perlengkapannya
Tempat produksi olahan Coklat Tentrem Jejamuan ini beralamat di
Jalan Mawar No. 03 Dimoro Rt 2 RW
10 Desa/Kelurahan Karanganyar Kecamatan
karanganyar Kabupaten karanganyar. Dengan keadaan gedung yang memadai dan
peralatan yang menunjang proses produksi, memenuhi standart higienitas. Alat
produksi yang digunakan Kompor gas, mangkuk, alumunium foil, gunting, blender.
E.
Sumber-sumberbahan baku
Sumber bahan baku yang digunakan
dalam proses produksinya untuk coklat yang merupakan bahanbaku dari Coklat
Tentrem Jejamuan diperoleh langsung dari Agen Coklat Batangan, sedangkan untuk
rasa jamu diperoleh dari pasar.
BAB VII
ANALISIS
PASAR DAN PEMASARAN
A.
Produk yang dijual
Coklat
herbal atau coklat rasa jejamuan. Coklat
diberi campuran rempah sebagai penambah rasa dan penambah khasiat.
Sebenarnya, ada banyak variasi rasa yang ditawarkan mulai dari jahe, lada
hitam, cabai jawa, kayu manis, rosella, temu mangga, kunir putih, kunyit, dan
kunyit asam. Namun, produk yang kami sediakan hanya meliputi coklat rasa jahe
dan rosella. Pemilihan variasi rasa tersebut berdasarkan pada analisa
permintaan barang dari pasar yang diperoleh dari hasil penjualan produsen pada
beberapa outlet.
B.
Target atau Segmen Pasar
Target
atau segmen pasar yang kami tuju yaitu menyeluruh dari berbagai kalangan.
Kalangan tersebut meliputi anak-anak dan
kaum muda yang mulai melupakan khasiat
dari jamu tradisonal serta masyarakat umum. Segmen pasar yang kami tuju juga
menentukan pemilihan variasi rasa jahe dan rosella yang kami sediakan, dimana
konsumen banyak memilih rasa tersebut karena khasiat yang dikandung didalamnya
serta rasanya yang nikmat.
C.
Positioning
Coklat Tentrem Jejamuan merupakan
cemilan coklat sehat dan berkhasiat untuk berbagai
kalangan karena disajikan dengan kemasan berwujud coklat dan tanpa menggunakan bahan pengawet yang
dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh.
D.
Strategi pemasaran
1. Pengembangan
usaha
Pengembangan
usaha yang akan kami lakukan adalah penambahan variasi rasa yang lebih menarik
pada produk yang kami sediakan dimana sebelumnya kami hanya menyediakan rasa
jahe dan rosella.
2. Perkembangan
wilayah pemasaran
Untuk
wilayah pemasaran semakin ke depan akan semakin kami perluas jangkauannya
dengan beberapa cara, meliputi promosi online besar-besaran, dan juga membuka
stand coklat pada lokasi tertentu.
3. Penetapan
harga
Harga
penjualan ditetapkan berdasarkan penghitungan.
4. Kegiatan
promosi
Kegiatan
promosi yang kami lakukan adalah dengan memasang iklan pada media social, juga
melalui promosi dari mulut ke mulut. Selain itu, kami juga memberikan bonus
kepada konsumen dengan pembelian minimal 2 produk “Coklat Tentrem Jejamuan”
yang kami sediakan. Bonus yang akan kami berikan berupa voucher facial di salah
satu skin care terkemuka di Solo dengan syarat konsumen membeli dua
produk Coklat Tentrem seharga Rp 50.000,00.
BAB VIII
PERENCANAAN
ORGANISASI
A. Struktur Organisasi
B. Informasi tentang partner.
Partner
atau mitra usaha yang dipilih dari perusahaan retail kami adalah pemilik Lawu Herbal yang merupakan produsen utama Coklat Tentrem
Jejamuan. Lawu Herbal adalah UKM yang berlokasi di Jalan Mawar No.03, Dimoro,
RT02/RW10, Karanganyar-SOLO, 57700
dengan pemiliknya yang bernama Vernanto H Puta, A.Md yang juga merupakan alumni D3 Fakultas
Pertanian UNS.
C. Peranan dan tanggungjawab personalia
dalam organisasi
1. Direktur : mampu mengatur atau memimpin
dan mengawasi serta menjadi contoh
bagi tenaga kerjanya.
2. Manager Operasional : berhubungan
dengan kegiatan pengadaan barang dagangan Coklat Tentram Jejamuan dari Lawu Herbal.
3. Manager SDM : mengurusi masalah
ketenaga kerjaan dalam usaha retail.
4. Manager Keuangan : bertugas mencatat baik pendapatan maupun
pengeluaran serta kegiatan ekonomi lainnya dari seluruh aktifitas usaha.
5. Manager Pemasaran : bertugas mengurus pemasaran dan memilih
strategi pemasaran yang tepat untuk memperkenalkan produk Coklat Tentrem
Jejamuan dari Lawu Herbal dan proses pengembangan usahanya serta hal-hal yang
berkaitan dengan pemasaran lainnya.
BAB IX
RESIKO
A.
Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
Bertanggungjawab
disiplin kerja, kreatif dan inovatif, memberikan pelayanan yang terbaik
terhadap pelanggan menjual produk yang berkualitas dan mutu terjamin.
Weakness (Kelemahan)
Persaingan
pasar dengan perusahaan skala Nasional, berubahnya kondisi perekonomian dan
perubahan selera masyarakat.
Oportunity (Peluang)
Mengangkat
rempah dan empon agar bernilai ekonomis tinggi dengan cara membuat campuran ke
dalam coklat sehingga tercipta olahan berasa jamu dan rempah-rempah.
Threaty (Ancaman)
Munculnya
pengusaha retail sejenis yang berusaha merebut segmen pasar kami
dengan inovasi yang lebih menarik. Setiap bisnis mengandung
resiko yang tidak dapat dihindari dan dapat diperkirakan. Sama halnya juga
dengan Coklat Herbal memiliki beberapa resiko diantaranya produk mudah
terpengaruhi oleh suhu. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan coklat cepat
meleleh. Selain itu produk ini merupakan coklat herbal berbeda dengan coklat
lainnya. Di khawatirkan konsumen tidak menyukai rasa herbal yang berada dalamnya.
Karena selera konsumen berbeda-beda, akibatnya penjualan sepi. Resiko lainnya
diantaranya naiknya harga bahan baku secara mendadak. Kenaikan bahan baku tidak
dapat diprediksi. Sehingga harus menaikan harga produk atau mengurangi berat
bersih. Resiko dapat muncul dari kemasan karena terbuat dari besek. Kemungkinan
orang asli jawa kurang minat dengan produk ini.
BAB X
RENCANA
ANGGARAN
·
Harga pembelian :
10 pcs ×18000 = Rp.180.000,00
·
Akomodasi : = Rp.20.000,00

Total Biaya =
Rp.200.000
·
Harga penjualan :
Rp.25.000
Total Penjualan :
10 pcs×25000 = Rp.250.000
·
Analisis Kelayakan Usaha
Penjualan 1 minggu :
5 pcs
Penjualan 2 minggu :
10 pcs
Harga 1 pcs : Rp.25.000
Harga penjualan 2 minggu :
10pcs×25000 = Rp.250.000
Keuntungan 2 minggu = Hasil Penjualan-Total Biaya Operasional
= Rp.250.000- Rp.200.000
= Rp 50.000

Harga

25000
Jadi pada volume produksi 8
unit penjualan ini berada pada titik impas setelah penjualan pada hari ke 5.

Volume

10

Total Biaya

200.000
= 1,25
B/C ratio >1 usaha ini layak dikembangkan.
mau tanya harga pokok nya total nya berapa
ReplyDelete